KAMPUS

Pelaksana dan Delegasi STKIP PGRI PADANG SUMATERA BARAT antara lain :



1. Ketua Pelaksana SEMINAR INTERNASIONAL " Dari Ranah Minang Hingga Jalur Gaza" di Auditorium RRI PADANG, Sumatera Barat pada hari minggu, tanggal 27 Februari 2011.


2. Delegasi LDK AFDHALUL FIKRI STKIP PGRI SUMBAR dalam SYMPOSIUM INTERNASIONAL "Dari Jakarta Hingga Jalur Gaza" di Universitas Indonesia, DEPOK. Hari Sabtu-Ahad Tanggal  8-9 Januari 2011 di Gedung IX Fakultas Ilmu Budaya.


3. Delegasi HIMABIO STKIP PGRI SUMBAR dalam musyawarah daerah IMAKIPSI dan training motivasi pergerakan mahasiswa di Universitas Sriwijaya ( UNSRI), indralaya, Palembang , Sumatera Selatan. Tanggal 5-7 November 2010. 


4. Delegasi HIMABIO STKIP PGRI SUMBAR dalam Seminar Nasional dan leadership training di Universitas Bengkulu ( UNIB), Bengkulu. Tahun 2010. 





MAKNA SEBUAH KATA PROGRESIF




Progresif berarti keinginan untuk maju. Dengan demikian, Mahasiswa yang progresif berarti Mahasiswa yang memiliki kenginan kuat (determinasi) untuk selalu bergerak ke depan di berbagai lini kehidupan dan kesediaan untuk selalu mereformasi diri khususnya di bidang wawasan keilmuan (QS Al Mujadalah 58:11) dan perilaku (QS At Tin 95 :4-6) ke arah yang lebih baik dari sudut pandang agama maupun sosial kemasyarakatan.

Menjadi pribadi yang progresif merupakan perintah agama dan karena itu tidak ada alasan bagi seorang Mahasiswa untuk tidak menjadi progresif. Setidaknya ada beberapa kriteria seorang Mahasiswa dapat dianggap progresif:

Pertama, haus akan ilmu. Ilmu merupakan cinta pertama Peserta didik (Mahasiswa). Dan karena itu mencari ilmu tidak dianggap keharusan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Ilmu ibarat air yang tanpanya tiada makhluk yang dapat bertahan hidup. Mahasiswa progresif menjadikan pencarian ilmu sebagai urat nadi kehidupannya. Salah satu ciri khas Mahasiswa yang haus ilmu adalah rajin membaca dan Berdiskusi. Tentu saja yang dimaksud ilmu bukan hanya ilmu agama (QS At Taubah 9:122)dalam pengertian sempit seperti Quran, Hadits, Fiqh, Nahwu Sharaf dan semacamnya. Lebih dari itu, semua ilmu yang dapat memiliki manfaat bagi kemaslahatan diri sendiri dan umat manusia akan di”minum”-nya (QS Ali Imran 3:190).

Kedua, wawasan luas dan terbuka (open minded). Karena selalu haus ilmu, maka secara natural Mahasiswa progresif akan luas wawasannya. Dan luas wawasan identik dengan cara berfikir terbuka dan tidak sempit. Terutama dalam menyikapi perbedaan (QS Al Maidah 5:48), khususnya perbedaan pendapat antar-golongan dalam umat Islam dengan cara, antara lain, berusaha memakai standar paling ketat untuk diri sendiri, dan menggunakan standar penilaian paling longgar untuk orang atau golongan lain.


Ketiga, perilaku yang reformatif. Banyak ilmu sangatlah pincang tanpa reformasi perilaku. Mahasiswa progresif selalu memperbaiki perilakunya. Mahasiswa yang banyak ilmu akan menjadi ilmuwan. Mahasiswa yang mereformasi perilakunya akan menjadi pemimpin. Dan Mahasiswa progresif adalah seorang ilmuwan sekaligus pemimpin yang baik ilmu maupun tindak tanduknya akan menjadi rujukan banyak orang di sekitarnya.

Reformasi perilaku adalah jihad besar seperti disebut dalam sebuah Hadits Nabi saat kembali dari kemenangan besar di perang Badar, “Kita baru pulang dari jihad kecil (perang Badar), menuju jihad besar yaitu (memerangi) nafsu.”

Perang untuk melawan musuh dianggap jihad kecil oleh Rasulullah karena ia merupakan pertarungan fisik yang kasat mata dan melawan pihak lain. Sedangkan mereformasi diri merupakan “perang” yang tidak kasat mata. Lebih sulit lagi, karena yang diperangi untuk direformasi adalah karakter diri sendiri. Manusia lebih mudah melihat kejelekan karakter orang lain dibanding kekurangan diri sendiri. Oleh karena itu mereformasi karakter memiliki dua tingkat kesulitan. Pertama, untuk mengidentifikasi apa saja kekurangan yang terdapat dalam perilaku kita dan, kedua, menanamkan kemauan yang kuat (determinasi) untuk merubahnya serta kedisiplinan untuk konsisten dengan perubahan diri yang kita lakukan. Etika agama, etika sosial dan etika universal hendaknya menjadi standar dalam proses mengevaluasi kekurangan diri ini. Mahasiswa progresif yang memiliki ketiga kriteria di atas akan menjadi sosok ilmuwan, ulama (orang alim) dan sekaligus pemimpin yang akan menjadi panutan siapapun yang memiliki kejujuran dan hati nurani.

Selalu Berjuang dan Optimis Meraih Kesuksesan

Komentar