KARYA

SIMAK 2011 nan PROGRESIF
          Segala pengorbanan dan perjuangan dilakukan dalam mencapai sebuah harapan. Begitu pula yang terjadi pada segenap civitas akademika STKIP PGRI Sumatera Barat dalam acara SIMAK (Silaturrahmi Mahasiswa Keguruan ) tahun 2011/2012 yang dilaksanakan pada hari kamis sampai sabtu tanggal 15 sampai 17 September 2011. Segenap panitia bersama organisasi di selingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat diantaraya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM), Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM), serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) telah  bekerja sama mensukseskan acara tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan loyalitas panitia mahasiswa dibawah kontrol dari BEM serta panitia dosen yang telah berkoordinasi dengan baik dalam mempersiapkan acara sampai pada tahap pelaksanan acara hingga selesai. Tidak hanya itu, panitia dari HIMA juga telah berpartisipasi aktif dalam setiap perlombaan dengan penuh sportivitas. UKM pun juga tidak kalah pentingnya dalam membantu terlaksananya acara ini, diantaranya Forum Studi Islam Lembaga Dakwah Kampus Afdhalul Fikri, Korps Suka Relawan Palang Merah Indonesia, Racana Pagaruyuang, Media Informasi Kampus, serta Art Community dan Debate Community.
      Demikian kompaknya sebuah sistem yang ada di STKIP PGRI Sumatera Barat ini menunjukkan bahwa koordinasi antara pimpinan kampus dengan jajaran organisasi di selingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat terus berjalan dengan baik. Hal itulah yang perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang. Mari ingat dengan kalimat berikut ini; today must be better than the day before,  tomorrow must be better than today. Kalimat tersebut dapat memberikan semangat progresif dalam sanubari kita untuk terus memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya, memberikan pencitraan yang positif terhadap kampus, serta arti sebuah eksistensi dalam mengharumkan nama baik dalam hal kebaikan tentunya. Berlomba untuk mencapai semua itu memang diperbolehkan selama memakai sistem yang sehat dan kontributif.
        Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumatera Barat, Dodi Saputra menyampaikan syukur alhamdulillah yang mana dengan rahmat dan ridho dari Allah SWT telah dapat memberikan kelancaran acara dari awal hingga akhir dengan selamat. Dan apresisasi setinggi – tingginya berupa ucapan terima kasih kepada segenap pimpinan kampus serta panitia dosen serta mahasiwa, senioritas dan segenap pihak yang telah mendukung atas terselenggaranya acara SIMAK 2011 ini dengan sebaik-baiknya. Acara simak tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia saat acara penutupan, atas nama ketua panitia bersama SC, dan BEM mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan panitia semua yang telah berusaha mensukseskan acara ini sebagaimana yang diharapkan.
        Sesuai dengan nama acaranya, setelah mengikuti SIMAK 2011 ini, diharapkan dapat menjalin serta mempererat tali persaudaraan sesama mahasiswa, dengan dosen serta senioritas. Persaudaraan merupakan dasar untuk menciptakan hubungan yang kondusif dalam menyusun barisan untuk melaksanakan segenap visi dan misi sesuai dengan harapan bersama. Dengan demikian dapat terwujudlah suasana kampus yang penuh dengan keakraban dan hubungan emosional yang baik guna mewujudkan kampus madani di STKIP PGRI Sumatera Barat ini. Kampus yang mencetak lulusan sebagai tenaga pendidik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara indonesia raya ini. Totalitas untuk pendidikan sangat diperlukan untuk ditanamkan di hati para mahasiswa baru sekalian untuk dapat menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dalam menempuh perkuliahan hinga akhir nantinya dengan semangat yang membara. Oleh karena itu, terlihatlah bahwa semangat progresif (profesional, elegan, responsif dan inklusif) telah membuktikan pada semua dalam memberikan citra terbaik dan menjaga eksistensi dalam mewujudkan kampus STKIP PGRI sumatera barat yang madani.
Padang, 18 September 2011
Created by :
Dodi Saputra


“Antara SIMAK, Kuantitas dan Kualitas”
         Sambil menyelam minum air. Kalimat itulah yang sesuai dengan kegiatan pengurus BEM STKIP PGRI SUMBAR saat ini. Agenda satu masih jalan, namun agenda kedua juga sedang dipersiapkan agar lebih matang. Agenda satu, yang sudah diketahui oleh banyak pihak, yakni safari ramadhan di berbagai kabupaten, jelas sedang berjalan hingga minggu terakhir akhir bulan Agustus ini. Datang agenda kedua yang juga tidak kalah urgennya di kalangan mahasiswa setiap tahunnya yang menjadi agenda besar tahunan yang rutin diselenggarakan di kampus, yaitu yang disebut dengan SIMAK (Silaturrahim Mahasiswa Keguruan). SIMAK menjadi agenda tahunan dalam penyambutan mahasiswa baru yang telah mengikuti proses Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) STKIP PGRI SUMBAR 2011, dan telah mendaftar ulang pada waku-waktu yang telah ditentukan.
         Ingin tahu bagaimana wacana seputar mahasiswa baru tahun 2011 ini? Mari kita perhatikan gambaran berikut dengan seksama. Pada ujian SPMB gelombang pertama yang lalu telah delaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2011 dan informasi kelulusan sudah bisa dilihat di papan informasi di kampus STKIP PGRI SUMBAR pada hari rabu tanggal 10 Agustus 2011 pukul 14.00 WIB. Begitu banyak mahasiswa yang berminat memasuki kampus keguruan ini. Terbukti dari jumlah mahasiswa baru yang mendaftar lebih dari dua ribuan mahasiswa dengan pilihan program studi yang tersedia di STKIP PGRI SUMBAR. Menyikapi hal tersebut, tentunya pihak kampus tidak menerima semuanya. Namanya juga seleksi, pastilah ada yang tersingkirkan.Struggle for life in education begitulah pedihnya perjuangan untuk memperebutkan bangku perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pengumuman gelombang pertama sudah berlalu.
          Dan kini kampus sedang menerima penerimaan gelombang kedua. Berapa banyak lagi mahasiawa yang akan mendaftar dan peluang diterima. Melihat target yang telah diprogramkan panitia SPMB, bahwa kampus akan menerima dua ribu lima ratusan lebih. Apakah mencapai angka tiga ribu kah? Belum bisa dipastikan. Kita lihat saja kuantitas yang akan diterima pada hasil pengumuman pada gelombang kedua nantinya. Memang kuantitas tidak selalu menentukan kualitas, namun pihak kampus seoptimal mungkin melakukan kiat-kiat supaya kuantitas tersebut juga balance dengan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan selama menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi ini. Begitulah gambaran umum sementara yang bisa didapatkan dari perkembangan kampus akhir-akhir ini. Dengan kata lain, ini akan menjadi bahan acuan bagi Panitia SIMAK 2011 STKIP PGRI SUMBAR untuk lebih progres dalam mempersiapkan segala sesuatunya agar dalam penyambutan nantinya dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya.
        Seiring dengan hal di atas, segenap pengurus BEM STKIP PGRI SUMBAR dengan segala persiapannya membentuk kepanitiaan SIMAK 2011 lebih dini tentunya terus menjalin koordinasi dengan Pembina serta petinggi kampus khususnya dan tidak terlepas dengan melibatkan seluruh organisasi di selingkungan kampus STKIP PGRI SUMBAR. Organisasi itu terdiri dari Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang terdiri dari Lembaga Dakwah Kampus Forum Studi Islam Afdhalul Fikri (LDK FSI AF), Korps Suka Relawan Palang Merah Indonesia (KSR PMI), Racana Pagaruyung / Pramuka, Media Informasi Kampus (MEDIKA), dan Debate Community. serta Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMA BIO), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HIMA SEJARAH), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi (HIMAGEO), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris / English Student Association (ESA), Himpunan Mahasiswa Pendidikan matematika (HIMATIKA), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling (HIMA BK), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMAPINDO), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi (HIMASOS), serta Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HIMAKO). Dengan adanya dukungan dan kerja sama yang baik dengan segenap organisasi tersebut dan disertai niat yang baik, diharapkan pelaksanaan SIMAK tahun ini bisa berlangsung lebih baik dari tahun sebelumnya.
           Semakin tinggi pohon itu, maka semakin besar pula lah terpaan anginnya. Kalimat tersebut memang sesuai dengan kondisi dari gambaran tingkat kemajuan suatu perubahan yang kita lakukan saat ini. Ketika kita telah berusaha setahap demi setahap untuk lebih baik, maka ada saja rintangan dan hambatan yang menguji seberapa tegar kah kita, seberapa tangguh kah kita, serta seberapa profesional kah kita dalam menyikapi setiap problematika yang berdatangan dengan musyawarah dan kepala dingin. Di sana Allah SWT memperlihatkan kenyataan berupa bukti bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan atau ujian diluar batas kemampuan hambanya untuk bisa mnyelesaikannya.
         Dari pelajaran berharga tersebut, bisa kita lihat bahwa ketika permasalahan kian datang menghampiri, kita akan tetap bisa menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya. Dan tidak dipungkiri lagi sebagai mahasiswa yang selalu berpikir kritis dan analitis, tentunya juga masih dalam tahap pembelajaran. Tidak selamanya benar, tidak selamanya pula hebat atau pun bisa menyelesaikan masalah sendirian saja, namun juga perlu diingatkan ketika kurang tepat, perlu bertanya kepada yang lebih tahu ketika kurang tahu. Tidak ada gunanya saling memusuhi dan saling menjatuhkan sesama aktivis, karena kita akan tetap ingat dengan jati diri mahasiswa sebagai agent of change, ia akan selalu menjaga sportifitas dan bersaing secara sehat dalam berorganisasi. Tidak memandang siapakah ia, seberapa tinggi jabatannya dan betapa diseganinya ia, namun semuanya juga manusia biasa yang selalu belajar untuk berusaha menuju kebenaran. Jadikan segala proses yang kita lalui ini menjadi pembelajaran paling berharga yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan dan hanya didapatkan di organisasi kampus STKIP PGRI SUMBAR tercinta ini. Mari kita kembalikan ke diri kita masing – masing. Sudah sejauh manakah kontribusi yang kita berikan untuk kampus ini. Tentunya yang bisa menjawabnya adalah hati kecil ini. Selalu berjuang dan optimis meraih kesuksesan.


Padang, Agustus 2011
Dodi Saputra
  08010320

                  “Di balik keberkahan Ramadhan 1432 H 
                   dan Agenda BEM Progresif 2011 M” 
          Selepas pelantikan pada hari selasa, tanggal 26 Juli 2011 yang lalu, BEM STKIP PGRI SUMBAR disibukkan dengan kegiatan yang mengawali program kerja yang mulia. Mungkin inilah pertama kalinya, selesai pelantikan dan langsung disambut dengan datangnya bulan yang suci yakni bulan Ramadhan 1432 H. Seiring dengan selesainya pelantikan, BEM STKIP PGRI SUMBAR tidak tinggal diam dalam melewati bulan yang suci lagi penuh berkah ini. The first agenda yang dilaksanakan dalam bulan pertama terhitung setelah pelantkan, yakni bulan Agustus ini, segenap pengurus disibukkan dengan kegiatan syafari ramadhan. Kegiatan ini dimunculkan karena betapa pentingnya dan mengingat peran mahasiswa yang memiliki tanggung jawab untuk mengabdi kepada masyarakat dalam bulan puasa ini dan untuk kawasan eksekutif, tim yang diterjunkan bermain di kancah berbagai kabupaten yang ada di Sumatera Barat ini. 
          Sesuai dengan kesepakatan rapat dan musyawarah, meskipun suasana dalam kondisi banyak mahasiswa yang pulang ke kampung halaman karena libur semester genap, namun para pengurus BEM cabinet progresif tetap bertahan di Padang demi terselenggaranya agenda besar ini, sehingga dihasilkan keputusan untuk melaksanakan kegiatan safari ramadhan di berbagai daerah yakni di kabupaten Pasaman Barat, kabupaten Pesisir Selatan, kabupaten Dharmasraya serta kabupaten Solok Selatan. Jadwal yang ditetapkan tersebut memiliki teknis pelaksanaan yang berbeda-beda mulai dari tanggal 11 hingga tanggal 20 juli 2011 sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan setiap daerah diamanahkan penanggung jawab daerah, sehingga untuk pengaturan dan kordinasi dengan pihak setempat akan lebih mudah dan terkoordinir dengan baik. Satu per satu agenda safari ramadhan dilaksanakan di setiap daerah. Di mulai dari kabupaten Solok Selatan dan dilanjutkan di kabupaten Pesisir Selatan dan berlanjut ke kabupaten Pasaman Barat, serta menyusul ke kabupaten Dharmasraya. Sehingga kunjungan dalam rangka mempererat silaturrahim antara pihak kampus khususnya mahasiswa pengurus BEM STKIP PGR SUMBAR dengan warga maupun lapisann masyarakat di daerah masing-masing dapat terwujud. 
            Satu hal yang menjadi kesan bagi masyarakat yang mendapat kunjungan safari ramadhan ini, bahwa warga justru malah merasa terhormat dan bangga karena telah dikunjungi oleh tim safari ramadhan dari BEM STKIP PGRI SUMBAR, terbukti dari penyampaian dalam sambutan oleh jamaah atau pengurus masjid di daerah masing-masing yang menilai positif akan diadakannya kegiatan tersebut. Tidak hanya sekedar ceramah belaka seperti biasa safari yang telah dilakukan oleh tim safari dari organisasi maupun instansi pemerintahan yang lain, kali ini tim safari ramadhan BEM STKIP PGRI SUMBAR juga memberikan wawasan tentang gambaran pentingnya pendidikan berkarakter yang kini sedang digalakkan oleh pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas berkehidupan kebangsaan yang beretika, bermoral, serta akhlak dan budi pekerti yang mulia. Dalam kesempatan agenda tersebut juga diselipkan motivasi untuk para jamaah di masing-masing masjid khususnya kepada anak-anak hingga remaja dan dewasa dengan mendatangkan penceramah dari Departemen Agama BEM STKIP PGRI SUMBAR yang cukup baik dalam penyampaian materi yang terkait. Tim mengambil empat kabupaten di atsa sebagai sasaran dari agenda tersebut tentunya ada alasan dengan bebagai pertimbangan yakni salah satunya dikarenakan oleh kabupaten tersebut berada pada posisi yang tergolong sedang berkembang yang mana tingkat pendidikan untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi masih rendah dan banyaknya anak-anak yang tidak terberdayakan kemampuannya karena putus sekolah dan rendahnya semangat untuk menuntut ilmu di jenjang pendidikan. Sehingga setelah dilihat memang banyak generasi muda yang seharusnya melanjutkan pendidikan, malah terjun ke sawah dan ladang sebagai pekerja harian di kebun orang maupun buruh tani saja. 
            Melihat kondisi yang demikian, timbul lah inisiatif untuk mencoba memulihkan kembali semangat para generasi muda sebagai penerus bangsa. Logikanya, apakah cukup dengan tenaga saja pemuda sebagai penerus bangsa dapat membangun negeri ini? Tentu saja tidak. Namun juga harus dengan adanya kemampuan intelektual berupa kecerdasan dalam bidang kajian ilmu pengetahuan yang memadai dalam bersaing melawan tantangan global di era globalisasi ini. Toh apa jadinya kalau pemuda di sumbar ini hanya bisa di sawah , ladang, buruh tani, namun tidak bisa mengerti dan tahu dengan dunia komputerisasi dan teknologi yang serba canggih hingga saat ini agar tidak gagap teknologi. Hal di atas adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama selaku mahasiswa yang memiliki tanggung jawab moral dan pendidikan generasi penerus bangsa khususnya di Sumatera Barat ini. Mungkin belum banyak pengaruh yang bisa diberikan kepada anak-anak serta remaja di daerah-daerah kunjungan tim safari tersebut, namun setidaknya dengan memberikan arti pentingnya pendidikan dan berkarakter yang tidak hanya mementingkan kognitif saja namun juga aspek afektif atau sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, hati mereka dapat kembali memunculkan semangat baru untuk melahirkan gairah yang terpatri untuk lebih giat dalam menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun akhirat yang diridhoi oleh Allah SWT. Semoga saja kegiatan safari ramadhan ini dapat mempereerat tali silaturrahim antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar dan memberikan pencitraan bagi STKIP PGRI SUMBAR sebagai kampus yang bergerak dalam bidang keguruan dalam melahirkan calon pendidik bagi bangsa ini dalam implementasi tri dharma perguruan tinggi sebagai pengabdian pada masyarakat. Amin. 
Kobarkan semangatmu…! 
Totalitas Untuk Pendidikan…! 
Sejalan ilmu dunia dan Akhirat…! 
Selalu berjuang dan optimis…! Untuk kesuksesan…! 
Untuk almamaterku…!
 STKIP PGRI SUMBAR tercinta…!
 Hidup mahasiswa…!
                                                                                                                     Dodi Saputra NPM.08010320
“Ada Apa Dengan Mediasi ? ”
           Begitulah pertanyaan yang sangat tepat untuk ditindaklanjuti oleh segenap pemerhati safety position di kampus tercinta ini. Mediasi merupakan suatu alat bantu bagi organisasi tertentu untuk lebih mudah mengekspos suatu kegiatan atau pun acara serta agenda, baik yang bersifat internal kampus maupun eksternal kampus. Dengan adanya mediasi tersebut, setiap agenda mulai dari kecil hingga yang besar bisa diketahui oleh khalayak ramai dan informasi yang terkandung di dalamnya dapat lebih cepat sampai dan dicerna dengan mudah. Mediasi sering dimunculkan dalam bentuk baliho, pamflet, spanduk atau selebaran yang dipasang atau ditempelkan pada bagian tempat papan pengumuman, dinding luar kantor, maupun sisi luar kampus sesuai dengan maksud dan tujuannya.
          Seiring dengan berjalannya waktu, pemasangan media menjadi sarana paling efektif dalam setiap acara. Sampai pada akhir-akhir ini, yakni ucapan selamat ramadhan dan idul fitri 1432 Hijriah / 2011 Masehi mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Forum Studi Islam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Afdhalul Fikri hingga Sie Sosial STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Satu hal yang perlu diketahui, sampai pada spanduk ikatan alumni STKIP PGRI SUMATERA BARAT yang berisi acara buka bersama dan silaturrahim sesama alumni dan civitas akademika yang dipasang beberapa hari yang lalu, dan kabar yang diterima telah hilang ditelan bumi. Selain itu, juga pada momen penyambutan mahasiswa baru tahun 2011 ini. Tampak di sekeliling bagian luar program studi sudah banyak terpasang baliho serta spanduk penyambutan mahasiswa baru dari setiap Himpunan Mahasiswa masing-masing Program Studi. Di sana termuat profil dari program studi beserta kegiatan-kegiatan yang pernah diselenggarakan selama periode kepengurusan dan berisikan motivasi bagi mahasiswa baru untuk merespon akan adanya organisasi di kampus ini serta gairah dalam bidang akademik.
           Waktu pun berjalan terus. Seperti hidup ini, tidak selamanya lancar sesuai dengan harapan yang diinginkan. Berbagai problematika telah ditemukan di lapangan akan adanya laporan – laporan tentang pemasangan media tersebut, khususnya baliho dan spanduk. Sedangkan untuk pamfletisasi mungkin permasalahannya ada pada kurangnya perhatian dari pemasang pamflet atau brosur dengan menggunakan lem kertas, karena kita sama – sama ketahui jika direkatkan dengan lem kertas, maka setelah dibuka akan berbekas di dinding dan itu dapat mengotori bagian dinding sehingga terlihat kotor. Lain halnya dengan baliho dan spanduk. Baliho dan spanduk yang berukuran dua sampai lima meter biasa dipasang di bagian luar dinding dan letaknya di bagian atas agar dapat terlihat jelas dari jauh. Rupanya aneh bin antah barantah kata orang zaman dahulu, setelah baliho dan spanduk serta pengumuman apa pun itu namanya saat dipasang hari ini contohnya, ternyata besok paginya setelah dilihat kembali, sudah tidak ditemukan lagi dimana rimbanya. Ini menjadi problematika besar yang harus diselidiki hingga sampai ke akarnya. Kalau dibiarkan terus menerus, pelaku akan leluasa dan dengan mudahnyasak enake dewe main ambil wae punya orang. Itu kan namanya maling, padahal maling alias pencuri itu dosanya besar dan dilaknat oleh Allah SWT di dunia maupun di akhirat kelak.Nauzubillahi min zalik.
             Mari kita coba rincikan data yang didapat dari problematika mediasi ini. Pertama, spanduk yang dilepas tanpa sepengetahuan yang punya. Kedua, Pamflet yang seharusnya dipasang dengan lak ban, malah dipasang dengan lem kertas yang dapat mengotori dinding. Ketiga, pemasangan pengumuman di karton pengumuman dan dirobek atau dirusak pada bagian tertentu. Keempat, pemasangan pamflet atau pun brosur tanpa sepengetahuan pihak kampus, dan dari lembaga atau organisasi lain di luar kampus. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Khusus pada persoalan spanduk yang dilepas tanpa sepengetahuan yang punya serta pengrusakan karton pengumuman, itu merupakan tindakan yang merendahkan martabat dari organisasi / si pemajang media, karena secara tidak langsung telah mencoba mencari masalah dengan yang bersangkutan dan merendahkan marwah dari makna tersirat media tersebut. Katakanlah oknum yang berbuat tindakan serendah itu. Perbuatan yang mencerminkan manusia yang tidak beretika, tidak bermoral, bahkan mentalnya bobrok, tidak ubahnya seperti orang yang tidak pernah diajarkan bersikap dan berperilaku baik dengan manusia yang lain.
            Kalau diteruskan, lama kelamaan banyak yang akan terpancing emosi menyikapi hal ini. Namun demikian, kasus ini harus segera dituntaskan dan diiselidiki dari mana sumbernya. Apakah dengan tim pengawas atau mata – mata sekalipun namanya, sehingga bisa ditemukan biang keladinya. Mungkin ada yang kurang suka dengan keberhasilan atau kesuksesan seseorang atau sebab lain yang tidak jelas ujung pangkalnya. Tapi yakinlah, kalau kita ibaratkan durian masak, jika disimpan dimana pun, baunya akan tercium juga. Tidak hanya itu, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Sepandai-pandai oknum mencuri atau merusak mediasi itu, lama kelamaan akan ketemu juga orangnya. Itu sudah hukum alamnya hidup dan kehidupan ini, apalagi di dunia kampus dan berorganisasi seperti ini. Sepertinya oknum itu akan cepat berpikir agar bagaimana aksinya tidak diketahui oleh mata-mata. Itulah sidik kasus. Ingat, setiap yang berbuat dia pasti harus bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya. Dan setiap yang dilakukan pada orang lain, suatu saat akan menjadi bumerang baginya yang akan menerjangnya sendiri. Allah SWT itu Maha Adil pada setiap hambaNYA. Doa Orang yang terzalimi atau direndahkan itu dapat dikabulkan. Sebelum terjadi apa – apa untuk kedepannya, setidaknya ini menjadi bahan renungan dan cambukan bagi oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Ketahuilah, Allah maha melihat segala sesuatu yang kita kerjakan.

Padang, Agustus 2011
Dodi Saputra
NPM.08010320

Menjalin Ukhuwah Islamiyah 
Antara Mahasiswa Dan Pemerintah
Oleh:
          Pada hari Selasa, 16 Agustus 2011 diadakan pertemuan dengan acara menjalin ukhuwah islamiyah antara mahasiswa dan pemerintah di tempat pertemuan Resto Sederhana sembari agenda buka puasa bersama. Dodi Saputra selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI SUMATERA BARAT dan didampingi oleh Fefri Sanra dari Departemen Penelitian Dan Pengembangan menyempatkan hadir dalam pertemuan tersebut. Dalam agenda ini Wakil Ketua BEM STKIP PGRI SUMBAR, Arif Gumensa berhalangan hadir disebabkan oleh adanya agenda di Kabupaten Dharmasraya dalam Gerakan Mahasiswa Dharmasraya (GEMARA). Begitulah pembagian agenda antara ketua dan wakil ketua BEM STKIP PGRI SUMBAR dengan banyaknya agenda yang dilaksanakan, namun semuanya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Di sana hadirlah delegasi Badan Eksekuf Mahasiswa (BEM) dari masing-masing kampus se-kota Padang ini, baik dari STKIP PGRI Sumatera Barat, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Putra Indonesia, STIKES Indonesia, dan masih banyak lagi kampus lain yang juga hadir dalam pertemuan akbar tersebut.
               Agenda yang mempererat silaturrahim ini diselenggarakan oleh Forum Cinta Damai Sumbar dan Aliansi Mahasiswa Sumbar dengan tujuan menjalin ukhuwah islamiyah antara mahasiswa dan pemerintah untuk membuat sebuah pergerakan dan gebrakan dari para agent of change, iron stock, social control di segenap kampus di Sumbar ini. Acara diisi dengan penyampaian tanggapan dan masukan serta suara dari masing-masing kampus menyikapi pergerakan yang seharusnya dibenahi dan diukir kembali serta harapan-harapan yang diutarakan untuk bisa lebih progresif dalam melaksanakan segenap program – program yang mengangkat harkat serta martabat dan berpihak pada kepentingan orang banyak khususnya masyarakat, sehingga pembangunan yang dilakukan pemerintah dapat terwujud dengan dukungan dari segenap pihak yang terkait untuk membangun Sumbar yang madani yang tidak hanya mimpi. Hingga menjelang waktu berbuka, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan solo song dari rekan – rekan mahasiswa dan tibalah saatnya berbuka dengan menu yang istimewa sajian dari Resto Sederhana. Agenda besar yang disponsori oleh Radio Classy FM ini dikemas dengan baik dengan jamuan yang elegan dibuktikan dengan pabukoan awal kolak pisang dicampur kolang kaling manis sebagai pelepas dahaga dan pemulih energi para aktivis di saat itu. Segenap Presiden Mahasiswa memutuskan untuk sholat maghrib berjamaah terlebih dahulu sebelum makan bersama. Dan di sanalah timbul kembali ukhuwah indah itu dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun dari masing-masing kampus. Selepas maghrib dilanjutkan dengan makan bersama dan dilanjutkan dengan acara penutupan. Satu hal yang menjadi kenangan, sebelum pulang ke rumah masing-masing, semua peserta diberikan cinderamata berupa kitab suci Al Quran oleh penyelenggara acara dan dilanjutkan dengan berfoto bersama antara Presiden Mahasiswa setiap kampus dan dari penyelanggara acara tersebut. Alhamdulillah.
          Dengan dilaksanakannya agenda tersebut, diharapkan dapat dijadwalkan secara berkala atau setiap bulannya agar lebih intensif untuk berdiskusi seputar dunia pendidikan, sosial serta ekonomi dan bidang lainnya untuk membahas dimana letak kekurangan dan apa yang harus dilakukan oleh para aktivis di Sumbar ini. Banyak koreksi dan masukan yang diberikan oleh perwakilan dari rekan mahasiswa menyikapi perubahan ke depan. Agenda tersebut akan dilanjutkan dengan pembahasan berikutnya dalam bulan September mendatang untuk tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Juga diharapkan untuk dijalin koordinasi antara BEM se-Sumbar untuk saling berinteraksi dalam bersinergi dan bertukar pikiran memberikan kontribusi positif terhadap problematika di kalangan mahasiswa dan pemerintah dengan harapan dapat segera dipulihkan sesegera mungkin. Sebenarnya banyak inspirasi yang akan dituangkan dalam pertemuan ketika itu, namun karena mengingat keterbatasan waktu yang sudah menjelang isya, jadi pertemuan dilanjutkan hingga pertemuan berikutnya. Akhirnya segenap Presiden Mahasiswa saling bersalaman, mohon diri untuk berpisah dan memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing namun tetap berinteraksi via telepon untuk lebih intensifnya.
Padang, Agustus 2011











Komentar